5.6.09

Perkampungan Vietnam di Pulau Galang


Perkampungan Vietnam di Pulau Galang merupakan saksi bisu perjuangan berat para pengungsi Vietnam. 1970, setelah perang berkepanjangan di Vietnam berakhir, dunia mennghadapi permasalahan baru yaitu pengungsian besar-besaran warga Vietnam akibat tumbangnya Vietnam Barat.

Untuk menghindari kekacauan di negaranya, penduduk Vietnam pergi menggunakan kapal kecil yang sebagian tidak layak untuk di pakai berlayar di lautan bebas. Merespon masalah ini Indonesia menetapkan Pulau Galang yang terletak 50 km dari Utara Batam sebagai pusat administrasi dan sarana penampungan. Di tempat ini dibangun berbagai sarana pendukung seperti rumah atau barak, balai kesehatan, rumah ibadah, sekolah, balai latihan, pemakaman, dan lain-lain. Selain menjadi penampungan bagi para pengungsi, Angkatan Laut Indonesia juga mengatur kepulauan sekitar 5000 pengungsi ke negaranya atau ke negara-negara lain. Sampai saat ini Pulau Galang masih menjadi rumah bagi 250.000 jiwa pengungsi Vietnam. Apabila anda mengunjungi tempat ini, Anda akan menemukan peninggalan-peninggalan mereka seperti barak, gereja, makam dan perahu kayu yang dibuat semenarik mungkin untuk memikat para pengunjung. Perahu kayu ini adalah sisa-sisa peninggalan pengungsi Vietnam yang sengaja dibakar atau ditenggelamkan di perairan Pulau Galang sebagai bentuk proses pemulangan kembali ke Negara Vietnam. Di tahun 90an perahu-perahu ini oleh otorita Batam diangkat kemudian diperbaiki dan dijadikan obyek yang bersejarah. Komplek pemakaman di pulau ini tidak kalah menarik. Di tempat ini anda dapat melihat 503 makam yang merupakan makam pengungsi Vietnam dan Kamboja dengan agama yang berbeda, yaitu islam dan Kristen. Sebagian besar dari mereka meninggal akibat penyakit yang mereka derita selama berlayar berbulan-bulan dengan kondisi kapal yang tidak layak. Makam-makam ini masih sering dikunjungi oleh para kerabat dan saudara mereka. Banyaknya peristiwa dan misteri yang terjadi di Pulau Galang membuat pulau ini tidak hannya kaya dengan pemandangan yang indah dan menarik. Apabila anda beruntung anda akan mendapatkan sekelumit cerita misteri yang sering diceritakan dari mulut ke mulut.
Read More..

Jembatan Barelang, Jembatan Penuh Kenangan


Jembatan ini dikenal sebagai ciri khas kota Batam. Jembatan Barelang sebagai penghubung pulau-pulau di Kepulauan Riau yang konon pembangunannya bertujuan untuk mengembangkan wilayah industri di daerah tersebut.

Cukup menempuh perjalanan sejauh 20 km dari pusat kota, kita sudah dapat melihat rangkaian dari enam jembatan yang apabila dihubungkan secara total memiliki panjang mencapai 2 km. Nama-nama jembatan Barelang sendiri diambil dari nama raja-raja, yang dulunya berkuasa di Melayu-Riau pada abad ke 15 sampai 18.

Jembatan pertama : Jembatan Tengku Fisabilillah, jembatan terpanjang diantara kelima jembatan lainnya. Jembatan ini menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton. Memiliki ukuran 642 x 350 x 38 meter dengan cable stay yang menjuntai megah. Konon jembatan ini mengingatkan kita pada Golden Gate di San Fransisco.

Jembatan kedua : Jembatan Narasinga, Jembatan ini menghubungkan pulau Tonton dengan pulau Nipah. Berbeda dengan Jembatan Tengku Fisabilillah, jembatan berukuran 420 x 160 x 15 meter ini berbentuk lurus tanpa lengkungan.

Jembatan ketiga : Jembatan Ali Haji, jembatan ini berukuran 270 x 45 x 15 meter. Menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setokok.

Jembatan keempat : jembatan keempat, menghubugkan Pulau Setokok dengan Pulau Rempang. Jembatan ini bernama Jembatan Sultan Zainal Abidin. Jembatan ini memiliki ukuran 365 x 145 x 16.5 meter.

Jembatan kelima adalah Jambatan Tuanku Tambusai. Jembatan ini menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang dan memiliki ukuran 385 x 245 x 31 meter.

Jembatan keenam adalah jembatan terpendek diantara jembatan lainnya. Jembatan yang bernama Jembatan Raja Kecil ini menghubungkan Pulau Galang dengan Pulau Galang Baru dan memiliki ukuran 180 x 45 x 9.5 meter. Apabila telah sampai Pulau Galang, tidak ada salahnya Anda mengunjungi Perkampungan Vietnam. Memiliki luas 80 Hektar pulau ini adalah rumah bagi 250.000 jiwa pengungsi Vietnam.
Read More..

24.5.09

MASJID RAYA BATAM


Masjid Raya Batam merupakan salah satu bukti kesuksesan pembangunan di pulau Batam. Terletak di Batam Centre, masjid yang berdiri di lahan seluas 75.000 m2 ini dibangun berdekatan dengan bangunan Pemkot, DPRD, Imigrasi, Asrama Haji dan Otorita Batam.

Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1991 dengan tujuan untuk menyediakan sarana peribadatan yang representatif dan mampu menampung kegiatan umat Islam dalam hal keagamaan, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Selain menjadi simbol bagi umat Islam di Batam, masjid ini telah dijadikan sebagai salah satu tujuan pariwisata nasional.

Masjid Raya Batam yang di bangun megah ini merupakan gabungan dari bentuk dasar yaitu bujur sangkar sebagai badan bangunan dan limas teriris tiga bagian sebagai kepala bangunan. Bentuk ini dipilih bukan tanpa alasan. Bujur sangkar secara matematis dianggap lebih kuat menopang bangunan yang lain dan secara simbol mengandung makna keimanan umat Islam yang kuat. Sedangkan bentuk limas dianggap paling cocok untuk bangunan bujur sangkar dan bentuknya yang mengerucutke atas dianggapsebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhannya. Pada atap berbentuk limas tersebut juga terdapat tiga irisan yang merupakan simbol perjalanan hidup manusia dalam tiga alam yang berbeda, yaitu rahim, dunia, dan akhirat.

Asesoris seperti kaligrafi yang terbuat dari tembaga kaca patri, lampu gantung, lampu dinding pada masjid ini pun didesain seindah dan secantik mungkin. Keistimewaan masjid ini juga terpancar dari bagian-bagian masjid lain yang fungsional dan ditata apik. Diantaranya adalah Plaza Shalat, Selasar Tertutup, Plaza Kurban, Kolam air mancur dan menara.

Plaza Shalat adalah halaman utama masjid yang didesain lebih tinggi dari jalan masuk. Tempat ini berfungsi sebagai perluasan ruang masjid apabila ruang utama tidak lagi sanggup menampung jamaah. Plaza Shalat terdiri dari dua tingkat. Pada lantai bawah terdapat air mancur yang difungsikan sebagai tempat berwudhu. Selain air mancur, Plaza Shalat dipercantik oleh hiasan pot, lampu-lampu taman, dan pohon-pohon palem raja. Perpaduan elemen-elemen ini tidak hanya mempercantik masjid tetapi juga menjadikannya semakin nyaman.

Selain Plaza Shalat, masjid ini juga memiliki selasar tertutup. Selasar beratap ini berfungsi sebagai pembatas antara Plaza Shalat dengan ruang utama masjid. Terbuat dari beton bertulang yang atapnya terbuat dari bahan transparan, masjid ini tidak hanya terlihat megah tetapi juga dinamis.

Masih di dalam kompleks Masjid Raya Batam, Anda dapat melihat Plaza Kurban. Plaza ini merupakan tempat pemotongan hewan kurban yang dilengkapi dengan tempat penampungan serta saluran darah dan limbah. Bangunan ini bersifat permanent,sehingga masjid akan tetap terasa nyaman menjelang dan saat hari raya Idul Adha.

Satu lagi keunikan Masjid Raya Batam, menaranya memiliki ketinggian 66m. Angka 66 merupakan penanda bagi 6.666 ayat yang terdapat dalam Al-Quran. Menara ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat pengeras suara.
Read More..

19.5.09

Creativity

PUISI


S a h a b a t



Sahabat jika aku mati kuburlah aku di dalam hatimu
Sahabat jika aku menangis hiburlah aku
Janganlah kau biarkan aku terlarut dalam kesedihan itu




karya : Senjani
kelas 7B
SMP National Plus Harapan Utama Batam Read More..

13.5.09

KISI-KISI SOAL KELAS 8 UJIAN SEMESTER GENAP

Pilihan Ganda :

1. Siswa dapat menentukan syarat-syarat membuat sebuah poster
2. Siswa mampu memahami dan menggunakan kata ulang dalam kalimat
3. Siswa mampu memahami dan menggunakan kata ulang dalam kalimat
4. Siswa mampu memahami dan menggunakan kalimat aktif dan kalimat pasif
5. Siswa mampu memahami dan menggunakan kalimat aktif dan kalimat pasif
6. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri novel terjemahan/tema
7. Mampu menggunakan kata serapan dan kata sandang dalam kalimat
8. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri novel terjemahan/tema
9. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri novel terjemahan/tema
10. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri novel terjemahan/tema
11. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri novel terjemahan/tema
12. Mampu menggunakan kata serapan dan kata sandang
13. Siswa mampu menggunakan kalimat aktif dan pasif
14. Siswa dapat memilah kata
15. Siswa mampu menerapkan hal-hal yang direntukan dalam membaca puisi
16. Siswa dapat menentukan hal yang harus diperhatikan dalam penulisan dalam penulisan dan pembacaan teks berita
17. Siswa dapat membedakan antara puisi dengan bacaan lainnya
18. Mampu menggunakan kata serapan dan kata sandang
19. Siswa mampu menelaah isi puisi
20. Siswa mampu menelaah isi puisi
21. Siswa mampu membawakan acara dengan baik dan sesuai urutan
22. Siswa mampu menggunakan kata serapan dan kata sandang
23. Siswa dapat menentukan hal-hal yang di perhatikan dalam pembacaan berita
24. Siswa dapat mengetahui manfaat dan syarat-syarat sebuah poster
25. Siswa dapat melengkapi isi puisi dan pantun
26. Siswa dapat melengkapi isi puisi dan pantun
27. Siswa dapat melengkapi isi puisi dan pantun
28. Siswa dapat melengkapi isi puisi dan pantun
29. Siswa dapat menggunakan kata serapan dan kata sandang
30. Siswa mampu menggunakan tanda petik tunggal dalam kalimat
31. Siswa dapat membedakan antara pendapat dengan fakta
32. Siswa mampu mengungkapkan kata sanggahan yang sopan dalam diskusi
33. Siswa mampu mengembangkan kata sapaan dengan baik
34. Siswa dapat menjelaskan tentang puisi
35. Siswa dapat menjelaskan tentang puisi
36. Siswa dapat menggunakan tanda petik tunggal dalam kalimat
37. Siswa mampu menyatakan sanggahan denagn santun dalam diskusi
38. Siswa mampu membedakan pendapat dan fakta
39. Siswa mampu mengemukakan pendapat dalam diskusi
40. Siswa dapat menuliskan kata slogan

Isian Singkat :
1. Siswa mampu menggunakan majas dalam kalimat
2. Siswa mampu menggunakan majas dalam kalimat
3. Siswa mampu menggunakan kata sifat dalam kalimat
4. Siswa mampu menerapkan imbuhan dalam kalimat
5. Siswa mampu menerapkan kriteria yang ada dalam puisi

Uraian :
1.Siswa mampu mengelompokan kata ulang
2.Siswa dapat membuat kalimat yang berbentuk fakta dan pendapat
3.Siswa dapat menyebutkan kegunaan tanda kurung siku dan tanda petik tunggal 4.Siswa mampu memilih kata-kata dalam slogan
5.Siswa dapat membedakan antara kalimat aktif dan pasif Read More..

KISI-KISI SOAL KELAS 7 UJIAN SEMESTER GENAP

Pilihan Ganda
1. Mampu menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber
2. Mampu menuliskan informasi yang diperoleh dari wawancara yang didengarkan ke dalam beberapa kalimat singkat
3. Mampu menuliskan hal-hal penting dari suatu wawancara dengan bahasa yang komunikatif
4. Mampu mengemukakan identitas tokoh
5. Mampu menentukan keunggulan tokoh dengan argumen yang tepat
6. Mampu menceritakan tokoh dengan pedoman kelengkapan identitas tokoh
7. Mampu mendiskusikan tata cara bertelepon
8. Mampu mendata kesalahan-kesalahan kalimat dalam bertelepon
9. Mampu bertelepon dengan berbagai mitra bicara sesuai dengan konteks
10. Mampu mencatat hal-hal yang dapat diteladani
11. Mampu mengungkapkan gagasan utama/ide pokok dalam setiap paragraf pada suatu teks bacaan
12. Mampu menunjukkan letak kalimat utama dalam suatu paragraf pada teks bacaan
13. Mampu mengenali bagian-bagian tabel/diagram
14. Mampu menemukan makna/isi tabel/diagram
15. Mampu mengubah tabel/diagram dalam bentuk narasi
16. Mampu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung
17. Mampu mengubah teks wawancara menjadi teks narasi
18. Mampu menyunting narasi sendiri atau teman
19. Mampu menulis pokok-pokok pesan yang akan tulis
20. Mampu menulis pesan singkat sesuai dengan konteks
21. Mampu mengemukakan cara pelafalan, intonasi, ekspresi pembaca puisi
22. Mampu memberi tanggapan dengan alasan yang logis pembacaan puisi yang didengar/disaksikan
23. Mampu menangkap isi puisi seperti gambaran penginderaan, perasaan, dan pendapat
24. Mampu mengemukakan pesan-pesan puisi
25. Mampu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa
26. Mampu menangkap isi, pesan, dan suasana cerpen yang didengarkan
27. Mampu mengungkapkan lafal, intonasi, dan ekspresi pembaca cerpen
28. Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen
29. Mampu mendata latar cerpen
30. Mampu mengaitkan latar cerpen dengan realitas sosial masa kini
31. Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibacakan
32. Mampu membaca indah puisi
33. Mampu menuliskan perilaku, kebiasaan, yang ada dalam buku cerita anak
34. Mampu menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita anak
35. Mampu menulis larik-larik puisi yang berisi keindahan alam
36. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik
37. Mampu menulis puisi tentang peristiwa yang pernah dialami
38. Mampu menyunting puisi yang ditulis sendiri
39. Mampu bertelepon dengan berbagai mitra bicara sesuai dengan konteks
40. Mampu menyunting narasi sendiri atau teman

Isian singkat :
1.Mampu menulis pesan singkat sesuai dengan konteks
2.Mampu menangkap isi puisi seperti gambaran penginderaan, perasaan, dan pendapat
3.Mampu mendata latar cerpen
4.Mampu mencatat hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh dalam biografi
5.Mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi

Uraian :
1.Mampu mengemukakan pesan-pesan puisi
2.Mampu mengaitkan latar cerpen dengan realitas sosial masa kini
3.Mampu menulis larik-larik puisi yang berisi keindahan alam
4.Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, keunggulan, dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai.
5.Menemukan gagasan utama dalam teks Read More..

My Partner Is My Family


Suasana yang baru, membuat orang berfikir kita bukan siapa-siapa. Tapi memang benar kita adalah bukan siapa-siapa, karena awalnya kita adalah bukan siapa-siapa, hingga kinipun kita bukan siapa-siapa. Hingga kelak kitapun bukan siapa-siapa kecuali Alloh menimbang amalan baik juga amalan buruk kita, barulah kita tahu, diri kita ini adalah “baru siapa-siapa”.

Masuk pada lingkungan baru memang butuh tekad dan keberanian, tekad untuk menjadi terbaik dari sudut pandang Alloh dan Rosull-Nya, juga keberanian untuk menunjukkan mana yang baik dan mana yang kurang baik. Menjadi biasa-biasa saja adalah memberikan tenaga yang biasa, fikiran yang biasa, fokus yang biasa, juga ide yang biasa. Namun menjadi luar biasa adalah sebuah optimalisasi iman, optimalisasi amal, juga optimalisasi potensi, itu adalah hal yang luar biasa.

Memiliki teman kerja bak keluarga dari suami kita (atau istri kita), perlu waktu untuk dekat walaupun sebenarnya secara otomatis kita telah terikat status kekeluargaan. Perlu telinga untuk mendengar lebih banyak informasi, perlu mata untuk membaca gerak fikir, juga perlu rasa untuk menimbang baik dan buruk. Karena rasa adalah cermin hati, negatif thingking membangun hubungan yang selalu penuh curiga dan dengki, sedangkan positif thingking akan membangun suasana kerja yang kondusif, saling memotivasi, saling mendukung, saling memberikan ide, saling meringankan beban, dan saling mencintai. Mencintai, karena satu adalah bagian dari kerja yang lain, beban satu adalah beban dari yang lain, hina satu adalah hina yang lain, kehormatan satu adalah kehormatan yang lain, juga harga diri satu adalah harga diri yang lain.

Sikap menghargai dan memanusiakan, akan membangun team work yang solid, bukan sulit. Sulit berkembang, sulit bekerjasama, sulit untuk mengeksplorasi potensi, hingga sikap meremehkan akan melahirkan sikap yang memandulkan potensi.
Kritik dan memuji. Karena kritik orang mampu mengevaluasi dirinya sindiri, karena kritik layaknya cermin yang akan memberitahukan padanya, bahwa wajahnya sedang kotor penuh bintik-bintik atau penuh goresan-goresan yang membuat tidak indah. Pujian adalah salah satu bentuk menghargai teman kerja, hingga bentuk memanusiakannya. Pujian tidak perlu berlebih karena akan membuat orang takabur, cukuplah berkata dengan baik, menghargai jerih payah, waktu libur yang terbuang, dan keringat yang menetes.

Atasan dan bawahan, pemimpin sangat senang jika dirinya diberi saran bahkan kritikan, karena itu mampu membangun potensi dalam dirinya. Layaknya Sayiddina Umar Bin Khatab, yang menerima kritikan dari seorang wanita miskin untuk membentenginya dari perilaku korup dalam pemerintahannya. Umar juga tak segan-segan menegur bawahannya untuk selalu memiliki kinerja yang terbaik, seperti ketika Umar Bin khatab membawakan pedang pada salah satu gubernurnya, untuk mengingatkan untuk sentiasa berpegang teguh dalam kebenaran.

Pemimpin dan bawahan bagaikan dua sisi mata uang, berbeda tapi masih dalam satu ikatan kelembagaan. Kadang ketika dilempar yang satu di bawah yang lain di atas, begitupun sebaliknya, mereka adalah sebuah ikatan dalam visi dan misi yang sama. Berjalan pada jalur rel yang sama, tak mungkin akan menentukan rel sendiri-sendiri


Teman, perjalanan tim kita masih panjang, membutuhkan keikhlasan kita untuk saling mengingatkan, saling memotivasi, dan saling meringankan beban. Tegurlah dengan baik, maka tujuan kita adalah perbaikan, bukalah hati untuk menerima kritik karena menghujat bukan budaya kita.

Teman, lambat laun sayang akan tumbuh antara kita semua, maka pada saat yang kita nantikan itu, kebahagiaan dan kebanggan dari sebuah tim akan terasa dalan setiap sudut-sudut hati kita.

Mencintailah karena Alloh, maka engkau akan merasakan
manisnya ukhuwah yang lahir dari ke-ikhlasan hakiki.
Read More..

My Great Little Friends


Awalnya begitu kaku, sulit untuk membaur bersama mereka. Jiwa mungil disosok yang besar. Jiwa anak-anak yang terpaut dalam naluri dewasa. Besar tapi kecil, dan kecil tapi besar. Teman-teman baruku ini sangat eksklusif, mereka sedang belajar menapaki sejarah dalam kehidupan mereka, dan mereka sedang memulai mengukir their own historis.
Awalnya sulit sekali, masuk dalam dunia mereka. Walaupun aku pernah muda layaknya mereka, namun mudaku tak seperti muda mereka. Zaman banyak berganti, muda dulu tak seperti muda sekarang. Tantangan dulu tak seperti tantangan sekarang, aku dulu tak seperti mereka sekarang.
Mereka punya benteng ego yang sulit ditembus, kecuali untuk orang-orang yang mereka izinkan untuk memasuki area itu. Dalam waktu yang cukup lama aku berusaha memasuki ruang private itu, sungguh berat hingga ku hampir menyerah karena benteng itu terlampau kokoh. Dengan segenap tenaga, peluh, juga strategi, tak kunjung benteng itu terbuka. Anak-anakku sayang, kalian sedang belajar menjadi diri kalian sendiri. Menentukan masa depan dan kemandirian kalian sendiri.
Harga diri sebagai seorang dewasa bukanlah ketika diturut apa yang kita perintahkan, juga bukan ketika mereka menaruh takut pada kita. Namun cinta kasih serta rasa sayang yang tulus adalah kebahagiaan yang tiada duanya. Menyentuh hati dengan hatilah pula. Pembuka benteng itu adalah cinta. Cinta yang tulus dan perhatian yang lahir dari sayang adalah kunci awal kesuksesan merobohkan benteng ego dari setiap wajah-wajah polos itu. Murid-muridku sayang aku jatuh cinta, dan semakin cinta pada kalian semua


With Love that I Have To You


Untuk teman-teman kecilku di :

SMPIT Ihsanul Fikri Kabupaten Magelang Jawa Tengah
SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo Jawa Tengah
SMP National Plus Harapan Utama Batam Kepulauan Riau
Read More..

3.5.09

SEPOTONG CINTA ENGKU PUTRI


Kumandang Adzan Ashar Masjid Raya Batam telah berlalu, mengantarkanku sujud pada Ilahi Rabbi. Senja pun segera menyambut bumi di bagian Free Trade Zone Indonesia yang indah ini. Kuhidupkan mesin Thunderku melaju ke tempat biasa aku menunggu Adzan Maghrib berkumandang. Taman Engku Putri, banyak dipenuhi muda mudi yang sedang menghabiskan romansa cinta mereka. Kupikir, buat apa menghabiskan waktu memadu kasih padahal belum tentu laki-laki perempuan itu menjadi suami dan istri. Mungkin aku termasuk manusia ekstrim, tapi aku akui jatuh cinta memang tak memandang usia, kasta, bahkan jenis kelamin. Aku juga bukan orang yang tidak pernah merasakan jatuh cinta, betapa merugi manusia hidup tanpa cinta.
Engku Putri senja ini ramai seperti biasa, tapi tak ada sesuatu pun yang mampu menarik perhatian mataku. Kuparkirkan Thunderku dekat tempat untuk Hot Spot di Engku Putri. Alhamdulillah hanya sedikit yang menggunakan fasilitas Hot Spot senja ini,
“ Bisa connecting Internet cepet nich,” ujarku semangat.
Kubuka Si Merah tercintaku, Lap Top dari beberapa bulan kukumpulkan gaji kerjaku. Masih aku belai-belai dengan penuh kasih sayang, kubuka pelan-pelan agar tak cepat lecet. Tak kuizinkan teman manapun untuk menyentuhnya, jika terpaksa ada teman yang pinjam, tak kubiarkan berlalu begitu saja, petuah-petuah cara penggunaan akan selalu memberondonginya. Ini bukan petanda aku pelit, medit, alias bakhil. Tapi Si Merah ini seperti bagian hidupku, membantuku mengeksplorasi apa yang ada dalam pikirku. Jadi tak kubiarkan siapapun menyentuhnya.
Kutengok facebook yang telah beberapa hari terlewat, karena sibuknya jadwal kantor. Ada beberapa teman lama yang mengirimkan pesan-pesannya, anganku jadi melayang membayangkan kenangan bersama mereka tempo dulu. Tak sadar kusenyum-senyum sendiri membaca komentar-komentar mereka.
“ Masih lucu juga anak-anak,“ gumamku geli.
Jenuh juga mata ini terlalu lama melotot di depan monitor. Kurentangkan tanganku, terasa tulang-belulang ini gemeretak seolah kurang oli di setiap ruasnya. Kupalingkan kepala ini kanan dan ki…..ri. Ups, kepalaku tertahan di bagian kiri. Bukan karena terkilir atau memang betul-betul kurang oli, tapi aku melihat gadis manis. Eh, baru kali ini ada yang menarik di Taman Engku Putri ini.
Aku mulai mencuri-curi melihat raut wajah manisnya. Tapi, mungkin tak ada guna aku mencuri, toh dia aku pelototi saja, pasti dia juga tidak tahu. Kuperhatikan wajahnya, tak bosan dipandang. Matanya membaca larik-larik artikel yang ia temukan via internet connection, mata yang berbinar mencerminkan kecerdasan. Wajah yang bersih, tak berjerawat satupun. Semakin menarik dengan jilbab hitamnya, yang terurai menutup dadanya. Eh, semakin detail juga aku mencoba untuk menilainya.
Kualihkan perhatianku pada facebook-ku kembali, tapi pikiran untuk melihatnya menggodaku lagi.
“ Eh, ini bukan jatuh cinta !” gumamku pada diriku sendiri.
“ Ini cuma, terpesona saja!” lirikku pada senyumnya.
Setelah mengenal banyak gadis, kenapa ini yang mampu membuatku tertarik. Ada Nindya, gadis Padang yang tomboy telah lama kukenal, lengket sekali dengan aku, tapi aku merasa dia cuma jadi temanku saja, bahkan kumerasa dia jadi penggangguku saja. Ada Rossa, gadis melayu yang manis, rambutnya yang hitam dan panjang terawat dengan creambath setiap dua pekan sekali. Ah, tapi biasa aja tuh.
Kuberanikan untuk sekedar bertanya, kumencari-cari pertanyaan yang tak terkesan bodoh.
“ Fast Connecting yach ?” kubuka obrolan senja itu.
“ Iya,” jawabnya singkat dengan anggukkan kecil.
“ Sering ke sini?” tanyaku lagi,
“ Lumayan,” senyumnya.
“ Lagi apa? Down load ?” aku semakin menyelidik.
“…..” dia Cuma senyum. Mungkin ini pertanda dia tak mau diganggu.
“ Cari data,” ujarnya,
“ Skripsi ?” tanyaku lagi,
“ Tesis,” cukup singkat namun membuatku kagum.
Wah hebat, masih muda tapi hampir S2. Aku aja malas untuk sekolah lagi, tapi bagus nih, bisa ditiru semangatnya. Menambah kekagumanku yang sudah timbul dari awal perjumpaan.
Gadis ini nih, jilbabnya rapi terjulur sampai bawah dadanya. Kupikir jarang ada perempuan tidak Gaptek (gagap teknologi). Apalagi berjilbab rapi, mesti ilmu agamanya juga tak cetek-cetek amat. Lihat tuh! Jari-jarinya bermain dengan sendirinya di toots keyboard, kelihatannya sudah otomatis. Kuyakin, tak hanya aku yang tertarik dengan gadis ini.
Mungkin benar apa kata kakak perempuanku. Dia bilang, bagaimanapun laki-laki itu sudah dari takdirnya lebih memilih wanita yang baik-baik untuk jadi istrinya. Meskipun laki-laki itu bukan pria baik-baik, diapun akan berpikir panjang jika mencari perempuan untuk dia nikahi. Tidak sembarang perempuan yang dia temui lalu dia ajak untuk kawin.
Aku masih ingat ketika kakakku bilang, “ Ya iyalah, semua orang mau dapat hal yang terbaik di dunia ini. Orang kita beli buah kaleng aja, ditutupnya ada tulisan JANGAN DITERIMA JIKA SEGELNYA RUSAK, apalagi nyari istri atau suami mesti segelnya juga kudu utuh, ya kan? Mau Lu dapet barang bekas?” menggebu-gebu dengan logat Betawinya yang kental.
Pikirku pun melayang lagi, tapi bagaimana laki-laki yang dengan mudah meniduri perempuan-perempuan di luar ikatan perkawinan? Anganku dibuat pusing jika aku mengingat diskusi dengan kakakku saat itu. Aku juga semakin hari, semakin harus menjaga pandanganku. Batam semakin hari semakin tak terkontrol, gimana nih pemerintahnya, cewek-cewek seksi ada dimana-mana, membuat mataku berkunang-kunang setiap saat.
Sexual crime, kejahatan seksual juga terjadi dimana-mana. Bahkan anak di bawah umur sempat menjadi korban atas kebrutalan seksual baru-baru ini. Kita yang memiliki perhatian hanya bisa menitikkan air mata. Tak bisa berbuat lebih, padahal luka bocah itu tak mungkin hilang sepanjang hidupnya. Dunia ini harus kita ubah, mulai dari diri kita. Kalau kata film, agar kiamat tak segera datang menjemput manusia-manusia hidup saat ini.
Tapi cukuplah pemandangan senja ini mampu menjadi oase pandanganku. Penyejuk mata, dari keliaran memandang hal-hal yang bukan hak lihatnya. Indahnya jika pandanganku diamankan oleh pemandangan, karena penjagaan itu sangatlah sulit. Soal sexual crime di Batam akan terkurangi dengan sendirinya jika perempuan-perempuan Batam sangat sejuk dipandang mata, seperti halnya sore ini.
Tiba-tiba Adzan Maghrib menyadarkanku dengan merdu kumandangnya. Si Cantik itupun membenahi semua peralatannya, memacu Zupiter birunya dengan penuh keanggunan. Selamat jalan cantik, semoga menjadi oase untuk manusia yang memandangmu.
Read More..

PIKO DAN MINO YANG CERDAS (Cerita anak)


Suatu hari ada semut merah yang kebingungan, wajahnya terlihat khawatir. Sebentar-sebentar mendongak ke atas, berjalan hilir mudik, kesana kemari seperti tidak tenang. Ada apakah gerangan dengan semut merah ini?
Semut merah yang sedang kebingungan ini namanya Piko, Piko semut merah mungil yang selalu bersemangat untuk mengetahui kabar-kabar dari berbagai penjuru dunia. Setiap hari dia selau mendapat kabar dari temannya Mino. Mino adalah sahabat sejati semut merah, dia selalu membawa kabar berita dari tempat-tempat yang dia singgahi. Mino bisa pergi dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam waktu yang singkat. Sayapnya yang kuat dan gesit, mampu membuat Mino terbang tinggi menembus awan. Mino adalah seekor burung rajawali yang gagah, yang selalu membahagiakan sahabatnya dengan kabar berita yang selalu membuat takjub.
Piko, si semut merah tak bisa pergi jauh-jauh, karena dia tidak bisa terbang. Dia hanya bisa merayap di atas tanah, di atas daun, di atas dahan, atau tempat-tempat yang tidak terlalu tinggi dari tanah. Dia hanya bisa pergi menuju tempat-tempat yang dekat, maka itu dia tidak bisa mendapatkan kabar berita dari tempat yang tidak bisa dia singgahi. Tapi Piko yang baik hati tidak pernah bersedih, apalagi putus asa, karena dia memiliki sahabat Mino, si rajawali yang gagah perkasa dan tidak pernah sombong.
Piko dan Mino sahabat yang selalu berbagi suka dan duka, tidak pernah memukul apalagi saling mengejek. Kali ini Piko sangat khawatir dengan Mino, karena sudah hampir satu bulan dia tidak datang menyapa ataupun memberi kabar berita dari tempat yang ia singgahi.
Sekali-kali mendongak ke atas, berjalan kesana kemari, berdiri, kemudian duduk kembali.
“ Kemanakah Mino, teman baikku ? ”, gumam Piko yang sedang gundah.
“ Sudah satu bulan aku tak melihatnya, apa dia sakit atau dia tersesat ?”, Piko semakin khawatir.
“ Bagaimana aku bisa menghubunginya ya ?”
“ Mino…Mino…haah…” Piko mendesah
Lalu tiba-tiba di atas, terlihat titik hitam kecil bergerak-gerak. Lalu membesar…mendekat…semakin dekat…semakin jelas…
“ Waaaahhhhh Miiinnnoooooo….hey…hey…aku di sini..lihat ke bawah, ke bawah sini. Ini aku Piko. Piko teman baikmu, sahabatmu. Aku sangat merindukanmu, ayo segeralah turun !”, Piko berteriak-teriak kegirangan melihat sahabatnya yang ditunggu selama ini sedang terbang di atasnya.
Dia sangat bergembira karena selain dia bisa bertemu dengan sahabatnya, dia juga akan mendapatkan kabar berita dari sahabat sejatinya itu.
“ Hey ini aku, ayo segeralah turun aku tidak sabar ingin bertemu denganmu, ingin mendengar kabar berita yang kau bawa dari negeri yang jauh, yang kau bawa sekarang….”, Piko masih berteriak-teriak, sambil lari kesana kemari.
Mino menukik sambil tersenyum gembira
“ Iya, akuuu dataaaang”, teriak Mino sambil berkelok-kelok di langit.

* * *

Setelah sampai di bawah, Mino bertengger di atas batang pohon durian yang roboh. Sambil tersenyum senang melihat sahabatnya, dia membersihkan dan merapikan bulu-bulunya yang berantakan tak teratur karena tiupan angin.
“ Bagaimana kabarmu Mino ?”, tanya Piko tak sabar ingin tahu kabar dari Mino.
“ Mengapa kau lama sekali tak muncul atau memberiku kabar ?”, desak Piko yang semakin penasaran.
“ Tenang Piko, aku baik-baik saja, kau mesti tak sabar ingin mendengar ceritaku bukan ?”, goda Mino pada Piko yang tak sabar lagi.
“ Tentu, kabarmu sudah lama aku tunggu. Apa… bagaimana… ayo cerita !” Piko semakin gemas melihat Mino tak segera bercerita.
“ Iya aku akan segera bercerita, tapi aku minum dulu ya? “, Mino meneguk dan menghabiskan air dalam gelas yang dibawakan oleh Piko.
* * *

Mulailah Mino bercerita. Kemarin dia tak sengaja terbang ke arah timur, tidak tahu ke arah manakah itu. Perjalanannya sangat jauh dan melelahkan, cuacanya pun semakin dingin. Ketika sedang terbang dia tak sengaja masuk dalam kawasan yang sangat bising.
Tiba-tiba wwuussh….ada yang melesat di sampingnya.
“ Eiiit… apa itu? Terbangnya lebih cepat dari aku.
Mino mengejar makhluk tadi, tapi dia tidak bisa menandinginya.
Wwuussh…
“ Ada lagi, lho kok ada lagi? Ada banyak. Makhluk apakah itu?”. Mino terheran-heran.
Mino terbang menukik ke arah kerumunan orang, banyak yang terluka, banyak pula yang berdarah. Dari kerumunan orang itu, dia bisa tahu bahwa makhluk itu namanya peluru. Peluru itu benda, bukan makhluk hidup. Peluru bisa melukai manusia dan makhluk lainnya.
Kemudian dia terbang tinggi lagi, ada mobil tapi rodanya bergerigi. Mino bingung, banyak benda aneh di tempat itu. Mobil itu namanya Tank untuk bertempur tentara-tentara.
Tiba-tiba ada yang berdentum
Ddduuuaaaar……dduuuaaarrrr……..
Mino terbang tinggi ketakutan, “ Apa itu tadi ? Semua serba menakutkan” kejadian itu membuat Mino ketakutan.
“ Haah…itu Bom”, teriak Mino
Ternyata Mino terjebak di daerah perang, perang di kawasan Palestina. Mino banyak melihat anak-anak yang menangis, ada yang terluka, ada yang ibunya meninggal, ayahnya tertembak, dan ada banyak orang dewasa yang semangat membela negeri mereka juga melindungi anak-anak mereka. Mereka adalah orang-orang berani yang membela negerinya.
Mino merasa sedih dengan perang itu, karena menghancurkan banyak gedung dan membunuh banyak manusia. Harusnya kita berdamai saja. Semua akan aman dan tidak ada yang meninggal. Tapi musuh yang menjajah negeri harus diusir dari Negeri Palestina. Anak-anak Palestina berjuang dengan semangat untuk mempertahankan Palestina, agar tidak direbut oleh Israel.
Mino terbang lagi dengan hati yang sedih. Sampailah dia di tempat yang penuh anak-anak. Ada anak yang belajar berhitung, belajar membaca, belajar mengaji, olah raga, dan ada juga yang belajar berenang.
Mino terheran-heran, “Apa yang sedang mereka lakukan di sana?”
Mino menukik lagi, terbang agak rendah. Dari kerumunan orang, dia mengetahui ternyata anak-anak sedang belajar agar mereka pintar.
Mino heran, “Buat apa pintar?”
Ternyata anak-anak harus pintar, karena setelah mereka dewasa, mereka bisa membuat banyak hal. Ada yang bisa membuat pesawat, membuat kapal laut, membuat rumah, bahkan membuat kapal selam.
“ Wah, anak pintar berarti bisa membantu ayah dan ibu ya?”, gumam Mino.
Anak pintar bisa bermanfaat untuk siapa saja. Lalu Mino berfikir, begitu pula dengan teman-teman di Palestina tadi, mereka juga pintar karena mereka bermanfaat untuk negara mereka. Mereka membela tanah air mereka dengan tenaga dan keberanian, walaupun terluka dan merasa sakit, mereka pantang menyerah membela Palestina.
“Emmm.. berarti aku juga harus pintar, kalau aku tidak pintar aku tidak bisa membela negaraku, Negara INDONESIA “, semangat Mino semakin menyala-nyala.

* * *

Senanglah hati Mino melihat semangat luar biasa dari teman-teman yang telah dia jumpai. Dia bertekad untuk menjaga Indonesia dengan sekuat tenaga bahkan seperti anak-anak Palestina, dia akan menjaga dengan sepenuh jiwa.
Mino terbang tinggi lagi, melayang-layang di udara. Dari atas dia bisa melihat sudut-sudut dunia.
“ Ya Alloh, dunia-Mu ini begitu indah, Alhamdulillah, aku sangat bersyukur pada-Mu “, Mino mengagumi ciptaan Alloh dengan mata yang berkaca-kaca.
Setelah berkeliling dengan waktu yang cukup lama, Mino teringat teman sejatinya, yaitu Piko. Mino tersenyum lebar, dia semakin semangat mengepakkan sayapnya, karena dia yakin bahwa Piko pasti menunggunya untuk pulang, apalagi kalau Piko tahu Mino membawa kabar berita yang luar biasa ini, pasti Piko sangat senang, sama halnya dengan dia saat ini.
* * *

“Nah itulah ceritaku Piko”, terang Mino dengan berapi-api menceritakan perjalanannya.
“Wah ceritamu sangat seru, membuatku ingin melihat dan mengalami kejadian itu sendiri, aku sangat kagum dan bangga terhadap teman-teman kita. Anak-anak yang bersemangat untuk belajar dan bermanfaat untuk negaranya.” Piko sangat antusias menanggapi cerita Mino.
“Kita juga punya pahlawan luar biasa Piko, kamu masih ingatkan dengan Jenderal Soedirman? Beliau berjuang membela Negara Indonesia dengan kondisi yang tidak sehat, kemana-mana harus ditandu. Tapi Piko, semangatnya harus kita contoh. Sampai akhirnya beliau menjadi salah satu tokoh yang mengantarkan Bangsa Indonesia dalam kemerdekaannya lho.” Mino mengingatkan Piko pada pahlawan terdahulu.
“Kita tidak boleh kalah dengan teman-teman kita di Palestina Mino, karena negara kita tidak dalam keadaan bahaya atau perang, dengan begitu kita bisa belajar dengan tekun, tenang dan bersemangat.” saran Piko kepada Mino.
“Tentu Piko, aku juga berfikir hal yang sama, dengan melihat anak-anak itu, aku merasa bangkit semangatku untuk melindungi dan membangun negara kita ini, negara yang kita cintai. Negara Indonesia. Betul kan? Kau setuju denganku bukan?” tanya Mino kepada Piko.
“Ya jelas, aku setujuuuuuu denganmuuuu…”, Piko menjawab sembari mengacungkan kepalannya ke atas dengan penuh semangat.
Mereka berdua tertawa terbahak-bahak, dalam hati mereka bertekad dan bersemangat untuk memberikan manfaat untuk Negara Indonesia.

- selesai-
Read More..