24.5.09

MASJID RAYA BATAM


Masjid Raya Batam merupakan salah satu bukti kesuksesan pembangunan di pulau Batam. Terletak di Batam Centre, masjid yang berdiri di lahan seluas 75.000 m2 ini dibangun berdekatan dengan bangunan Pemkot, DPRD, Imigrasi, Asrama Haji dan Otorita Batam.

Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1991 dengan tujuan untuk menyediakan sarana peribadatan yang representatif dan mampu menampung kegiatan umat Islam dalam hal keagamaan, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Selain menjadi simbol bagi umat Islam di Batam, masjid ini telah dijadikan sebagai salah satu tujuan pariwisata nasional.

Masjid Raya Batam yang di bangun megah ini merupakan gabungan dari bentuk dasar yaitu bujur sangkar sebagai badan bangunan dan limas teriris tiga bagian sebagai kepala bangunan. Bentuk ini dipilih bukan tanpa alasan. Bujur sangkar secara matematis dianggap lebih kuat menopang bangunan yang lain dan secara simbol mengandung makna keimanan umat Islam yang kuat. Sedangkan bentuk limas dianggap paling cocok untuk bangunan bujur sangkar dan bentuknya yang mengerucutke atas dianggapsebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhannya. Pada atap berbentuk limas tersebut juga terdapat tiga irisan yang merupakan simbol perjalanan hidup manusia dalam tiga alam yang berbeda, yaitu rahim, dunia, dan akhirat.

Asesoris seperti kaligrafi yang terbuat dari tembaga kaca patri, lampu gantung, lampu dinding pada masjid ini pun didesain seindah dan secantik mungkin. Keistimewaan masjid ini juga terpancar dari bagian-bagian masjid lain yang fungsional dan ditata apik. Diantaranya adalah Plaza Shalat, Selasar Tertutup, Plaza Kurban, Kolam air mancur dan menara.

Plaza Shalat adalah halaman utama masjid yang didesain lebih tinggi dari jalan masuk. Tempat ini berfungsi sebagai perluasan ruang masjid apabila ruang utama tidak lagi sanggup menampung jamaah. Plaza Shalat terdiri dari dua tingkat. Pada lantai bawah terdapat air mancur yang difungsikan sebagai tempat berwudhu. Selain air mancur, Plaza Shalat dipercantik oleh hiasan pot, lampu-lampu taman, dan pohon-pohon palem raja. Perpaduan elemen-elemen ini tidak hanya mempercantik masjid tetapi juga menjadikannya semakin nyaman.

Selain Plaza Shalat, masjid ini juga memiliki selasar tertutup. Selasar beratap ini berfungsi sebagai pembatas antara Plaza Shalat dengan ruang utama masjid. Terbuat dari beton bertulang yang atapnya terbuat dari bahan transparan, masjid ini tidak hanya terlihat megah tetapi juga dinamis.

Masih di dalam kompleks Masjid Raya Batam, Anda dapat melihat Plaza Kurban. Plaza ini merupakan tempat pemotongan hewan kurban yang dilengkapi dengan tempat penampungan serta saluran darah dan limbah. Bangunan ini bersifat permanent,sehingga masjid akan tetap terasa nyaman menjelang dan saat hari raya Idul Adha.

Satu lagi keunikan Masjid Raya Batam, menaranya memiliki ketinggian 66m. Angka 66 merupakan penanda bagi 6.666 ayat yang terdapat dalam Al-Quran. Menara ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat pengeras suara.

1 comment:

  1. Satu lagi, dimasjid raya Batam tersedia free hotspot lho...keren khan?

    ReplyDelete