5.6.09

Perkampungan Vietnam di Pulau Galang


Perkampungan Vietnam di Pulau Galang merupakan saksi bisu perjuangan berat para pengungsi Vietnam. 1970, setelah perang berkepanjangan di Vietnam berakhir, dunia mennghadapi permasalahan baru yaitu pengungsian besar-besaran warga Vietnam akibat tumbangnya Vietnam Barat.

Untuk menghindari kekacauan di negaranya, penduduk Vietnam pergi menggunakan kapal kecil yang sebagian tidak layak untuk di pakai berlayar di lautan bebas. Merespon masalah ini Indonesia menetapkan Pulau Galang yang terletak 50 km dari Utara Batam sebagai pusat administrasi dan sarana penampungan. Di tempat ini dibangun berbagai sarana pendukung seperti rumah atau barak, balai kesehatan, rumah ibadah, sekolah, balai latihan, pemakaman, dan lain-lain. Selain menjadi penampungan bagi para pengungsi, Angkatan Laut Indonesia juga mengatur kepulauan sekitar 5000 pengungsi ke negaranya atau ke negara-negara lain. Sampai saat ini Pulau Galang masih menjadi rumah bagi 250.000 jiwa pengungsi Vietnam. Apabila anda mengunjungi tempat ini, Anda akan menemukan peninggalan-peninggalan mereka seperti barak, gereja, makam dan perahu kayu yang dibuat semenarik mungkin untuk memikat para pengunjung. Perahu kayu ini adalah sisa-sisa peninggalan pengungsi Vietnam yang sengaja dibakar atau ditenggelamkan di perairan Pulau Galang sebagai bentuk proses pemulangan kembali ke Negara Vietnam. Di tahun 90an perahu-perahu ini oleh otorita Batam diangkat kemudian diperbaiki dan dijadikan obyek yang bersejarah. Komplek pemakaman di pulau ini tidak kalah menarik. Di tempat ini anda dapat melihat 503 makam yang merupakan makam pengungsi Vietnam dan Kamboja dengan agama yang berbeda, yaitu islam dan Kristen. Sebagian besar dari mereka meninggal akibat penyakit yang mereka derita selama berlayar berbulan-bulan dengan kondisi kapal yang tidak layak. Makam-makam ini masih sering dikunjungi oleh para kerabat dan saudara mereka. Banyaknya peristiwa dan misteri yang terjadi di Pulau Galang membuat pulau ini tidak hannya kaya dengan pemandangan yang indah dan menarik. Apabila anda beruntung anda akan mendapatkan sekelumit cerita misteri yang sering diceritakan dari mulut ke mulut.
Read More..

Jembatan Barelang, Jembatan Penuh Kenangan


Jembatan ini dikenal sebagai ciri khas kota Batam. Jembatan Barelang sebagai penghubung pulau-pulau di Kepulauan Riau yang konon pembangunannya bertujuan untuk mengembangkan wilayah industri di daerah tersebut.

Cukup menempuh perjalanan sejauh 20 km dari pusat kota, kita sudah dapat melihat rangkaian dari enam jembatan yang apabila dihubungkan secara total memiliki panjang mencapai 2 km. Nama-nama jembatan Barelang sendiri diambil dari nama raja-raja, yang dulunya berkuasa di Melayu-Riau pada abad ke 15 sampai 18.

Jembatan pertama : Jembatan Tengku Fisabilillah, jembatan terpanjang diantara kelima jembatan lainnya. Jembatan ini menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton. Memiliki ukuran 642 x 350 x 38 meter dengan cable stay yang menjuntai megah. Konon jembatan ini mengingatkan kita pada Golden Gate di San Fransisco.

Jembatan kedua : Jembatan Narasinga, Jembatan ini menghubungkan pulau Tonton dengan pulau Nipah. Berbeda dengan Jembatan Tengku Fisabilillah, jembatan berukuran 420 x 160 x 15 meter ini berbentuk lurus tanpa lengkungan.

Jembatan ketiga : Jembatan Ali Haji, jembatan ini berukuran 270 x 45 x 15 meter. Menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setokok.

Jembatan keempat : jembatan keempat, menghubugkan Pulau Setokok dengan Pulau Rempang. Jembatan ini bernama Jembatan Sultan Zainal Abidin. Jembatan ini memiliki ukuran 365 x 145 x 16.5 meter.

Jembatan kelima adalah Jambatan Tuanku Tambusai. Jembatan ini menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang dan memiliki ukuran 385 x 245 x 31 meter.

Jembatan keenam adalah jembatan terpendek diantara jembatan lainnya. Jembatan yang bernama Jembatan Raja Kecil ini menghubungkan Pulau Galang dengan Pulau Galang Baru dan memiliki ukuran 180 x 45 x 9.5 meter. Apabila telah sampai Pulau Galang, tidak ada salahnya Anda mengunjungi Perkampungan Vietnam. Memiliki luas 80 Hektar pulau ini adalah rumah bagi 250.000 jiwa pengungsi Vietnam.
Read More..